ADV 300x250 KS

Header Kominfo

 


Perempuan yang Menolak Tunduk!! Umi, Kepala Desa Padang Kalua yang Berseru untuk Rakyatnya

By_Admin
Sabtu, Oktober 25, 2025 WIB Last Updated 2025-10-25T14:31:48Z


LUWU - INFO TERKINI | Matahari memukul keras aspal di Simpang Empat Kelurahan Sakti, Kecamatan Bua, Luwu. Asap hitam dari ban bekas mengepul ke udara, menutup sebagian pandangan jalan. Di atas bak mobil terbuka, seorang perempuan berdiri tegak. Suaranya menembus riuh massa yang menuntut keadilan.

Perempuan itu Umi, Kepala Desa Padangkalua, Kecamatan Bua. Sabtu, 25 Oktober 2025, ia menjadi wajah baru dari keberanian di Tanah Luwu.

“Hari ini kami terpanggil untuk turun ke jalan meneriakkan hak-hak rakyat yang diabaikan,” serunya lantang melalui pengeras suara.

Umi bukan kepala desa yang duduk nyaman di kantor. Ia memilih berdiri di tengah massa Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Bua (AMMB), menuntut hak tenaga kerja lokal yang merasa terpinggirkan oleh PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), anak usaha Kalla Group.

Wajahnya basah oleh keringat, make-up-nya luntur. Tapi nyalinya utuh. Dengan pakaian hitam sederhana dan langkah tegap, ia memimpin tanpa teks, tanpa podium.

“Walaupun panas dan penuh asap, tidak ada alasan untuk diam ketika rakyat saya dirugikan,” katanya.

Ucapan itu menggema, seperti cambuk bagi banyak pejabat lain yang memilih diam di ruang berpendingin.

“Pemutusan kontrak terhadap ratusan tenaga kerja ini jelas menambah angka pengangguran di Bua,” ujarnya.
“Kami hanya ingin karyawan lokal kembali dipekerjakan. Ini bukan belas kasihan, ini soal keadilan.”

Di antara teriakan dan kepulan asap, Umi tetap tenang. Ia memastikan aksi berjalan tertib, tanpa bentrok. Polisi yang berjaga terlihat lebih mudah menata barisan karena arahan darinya.

“Dia itu perempuan, tapi nyalinya lebih besar dari banyak laki-laki di sini,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.

Umi tidak sedang mencari panggung. Ia melawan ketidakadilan dengan cara yang sederhana: hadir.
Bagi banyak perempuan desa, langkahnya membuka jalan baru.

Di wilayah yang jarang memberi ruang bagi suara perempuan, kehadiran Umi memecah kebisuan. Ia menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan perkara jenis kelamin, tapi keberanian berpihak pada rakyat kecil.

Menjelang sore, matahari merendah. Asap menipis, tapi gema suaranya masih tertinggal di udara.

“Kami tidak ingin konflik ini berlarut, tapi hak-hak masyarakat lokal harus dihargai. Kami hanya menuntut keadilan,” ujarnya dengan suara serak.

Sore itu, Bua tidak hanya menyaksikan unjuk rasa, tetapi juga lahirnya figur yang menolak tunduk.
Ia tidak menunggu perubahan datang dari atas. Ia menjemputnya dengan langkah, dengan suara, dengan keberanian.

Namanya Umi, Kepala Desa Padangkalua. perempuan yang berdiri di tengah asap dan amarah demi rakyat kecil yang ia cintai.

(Sul/ITE) 
Komentar

Tampilkan

  • Perempuan yang Menolak Tunduk!! Umi, Kepala Desa Padang Kalua yang Berseru untuk Rakyatnya
  • 0

Update Terkini

Iklan 728x90 KOMINFO AD