LUWU, INFO TERKINI-Proyek revitalisasi di SMP Negeri 1 Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, kembali menuai kritik tajam dari masyarakat.(8/10/2025)
Pekerjaan dengan nilai miliaran rupiah itu diduga menggunakan material kayu yang belum layak pakai dan dikerjakan tanpa memperhatikan standar konstruksi.
Menurut keterangan warga di sekitar lokasi, kusen kayu yang digunakan dalam proyek tersebut masih basah dan langsung dipasang tanpa melalui proses pengeringan terlebih dahulu.
“Kalau kayu belum kering lalu langsung dipasang, itu berbahaya. Bisa cepat retak, melengkung, bahkan rusak sebelum waktunya,” ujar seorang warga Ulusalu yang enggan disebut namanya.
Lebih lanjut, sumber juga mengungkap adanya kejanggalan dalam laporan asal pembuatan kusen.
Secara administratif, dalam dokumen proyek disebutkan bahwa kusen dikerjakan oleh sebuah toko meubel tertentu. Namun, informasi yang diterima awak media menemukan bahwa kusen tersebut tidak dibuat di toko yang tercatat dalam laporan, melainkan di tempat lain yang tidak memiliki izin resmi sebagai penyedia meubel.
“Tempat kusen itu dibuat bukan di meubel yang tertulis dalam laporan, tapi di tempat lain. Ini sudah aneh, karena kalau laporan tidak sesuai kenyataan, bisa jadi ada permainan dalam pengadaan,” ungkap warga lainnya.
Selain masalah material kayu, dugaan kejanggalan juga mencuat pada pondasi bangunan laboratorium sekolah.
Informasi yang diterima Info Terkini menyebutkan, pondasi bangunan tidak digali sebagaimana mestinya, melainkan hanya diletakkan di atas permukaan tanah.
“Kalau pondasinya saja sudah asal, bagaimana nasib bangunan di atasnya? Ini menyangkut keselamatan guru dan siswa,” tutur warga yang memantau pekerjaan tersebut.
Dengan nilai kontrak mencapai Rp 2.098.000.000,-, masyarakat menilai kualitas pekerjaan seharusnya menjadi perhatian utama. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan indikasi kelalaian pelaksana dan lemahnya pengawasan dari pihak berwenang.
“Percuma ada anggaran besar kalau hasilnya asal-asalan. Ini bukan gedung biasa, tapi tempat anak-anak belajar.
Keselamatan dan mutu harusnya jadi prioritas,” tegas warga dengan nada kecewa.
Masyarakat mendesak agar pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera turun melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek tersebut.
Masyarakat mendesak agar pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera turun melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek tersebut.
“Kalau dibiarkan, bangunan miliaran ini bisa cepat rusak. Jangan sampai anggaran habis, tapi gedung tak bertahan lama,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, kepala sekolah SMPN 1 Ulusalu belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi yang dilakukan tim media ini tidak mendapat respons, bahkan nomor wartawan diblokir oleh pihak sekolah.(Tim/Red)








