Keluarga korban geram dengan lambannya aparat kepolisian dalam menangani kasus ini. Sang kakak, Nasrul, tidak bisa menyembunyikan amarah dan kekecewaannya. "Adik saya sudah terbaring tak berdaya dengan luka mengerikan, sementara mereka yang menganiaya masih bebas di luar sana. Di mana keadilan?" ujarnya dengan suara bergetar.
Peristiwa berdarah ini tidak hanya mengguncang keluarga korban, tetapi juga memicu ketakutan dan kemarahan di tengah masyarakat. Warga setempat khawatir kejadian serupa bisa menimpa siapa saja jika aparat tidak bertindak tegas terhadap pelaku kekerasan.
Keluarga korban kini mendesak Polres Luwu dan Polsek Ponrang untuk segera menangkap para pelaku. "Kami butuh kepastian hukum! Jangan sampai keadilan tumpul ke bawah dan tajam ke atas!" seru salah satu warga yang turut menyuarakan keresahan mereka.
Sementara Kapolsek Ponrang IPTU Akbar saat dikonfirmasi, mengakui bahwa pihaknya telah menerima laporan dan langsung bertindak melakukan pengejaran. "Benar, kami sudah menerima laporan. Setelah pemeriksaan saksi-saksi, kami langsung bergerak untuk memburu para pelaku. Pengejaran telah kami lakukan selama beberapa hari, bahkan hingga dini hari, dengan dukungan Kasat Reskrim dan Tim Resmob Polres Luwu. Insya Allah, kami jadikan kasus ini sebagai atensi agar segera menangkap pelaku," ujar Kapolsek pada Minggu siang (2/2/2025) melalui pesan WhatsApp.
Kini, masyarakat berharap janji kepolisian bukan sekadar retorika. Kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum dipertaruhkan. Jika dalam waktu dekat para pelaku tidak segera ditangkap, bukan tidak mungkin kemarahan warga akan semakin memuncak. (Tim/Red)