TAKALAR, Proyek Pembangunan Madrasah ibtidaiyah Negeri 2 Takalar yang berlokasi di Desa Banggae Kecamatan Mangarabombang Diduga Gagal Konstruksi atau Gagal fisik.
Dalam papan informasi Proyek yang bersumber dari Kementerian Agama wilayah Sulawesi Selatan tahun anggaran 2025 yang dilaksanakan oleh CV. Mega Buana Persada dengan Nilai pagu Anggaran Rp. 2.548.500.000 Milyar. Dan Konsultan Pengawas, CV. Lingkar Karya Konsultan, yang sumber dananya dari APBN-SSBN Tahun Anggaran 2025 dengan Waktu pelaksanaan 100 hari kerja.
Kronologi Ambruknya proyek 2.5 Milyar Min 2 Takalar belum diketahui pasti penyebabnya.
Menurut pihak pelaksana Lapangan Manurding bangunan yg dikerjakan ini telah sesuai apa yang diperintahkan dalam gambar.
"Kami tidak mengetahui penyebab robohnya bangunan tersebut, karena kita kerjakan sesuai dengan gambar," Kata Pelaksana lapangan Manurding dalam wawancara dengan iNews.id, dilokasi proyek, Kamis (6/11/2025).
Manurding menjelaskan Proyek tersebut sudah berjalan sesuai apa yang di dalam gambar pelaksanaan. Menurut Manurding kejadian ambruknya bangunan proyek tersebut pada malam hari.
"Kejadiannya kemarin malam pak, tidak tau apa penyebabnya ini, karena bangunan yang disebelahya bagusji, insyaallah bisaji diselesaikan ini sama tukang," kata Manurding.
Manurding menjelaskan, Konstruksi bangunan yang berlantai dua ini memakai cakar ayam, pembesiannya juga super semua dan cor beton yang dipakai juga di Bosowa yang mobil moleng.
Pihak Konsultan Pengawas proyek Madrasah ibtidaiyah Negeri 2 Takalar yang ingin di wawancarai dilapangan tidak berhasil di temui. Manurding selaku pelaksana lapangan saat ditanya konsultan proyek Min 2 Takalar itu mengaku nanti sebentar baru datang pak konsultannya.
Dilokasi proyek Konstruksi Bangunan Madrasah ibtidaiyah Negeri 2 Takalar, para pekerja proyek tidak memakai alat pelindung diri (APD).
Terpisah, Aktivis Pembela Rakyat (PERAK) Rahman Samad menyoroti kualitas Pekerjaan Bangunan Konstruksi Madrasah ibtidaiyah Negeri 2 Takalar.
"Rubuhnya Bangunan Konstruksi proyek tersebut tidak boleh dipandang sebelah mata, kami menduga material campuran untuk cor beton yang digunakan tidak sesuai mutu," kata Rahman saat diwawancarai wartawan, Kamis (6/11/2025).
Dugaan material campuran beton yang digunakan tidak sesuai mutu lanjut Rahman karena beberapa material hasil dari campuran beton yang runtuh saat diegang terasa rapuh dan mudah hancur.
" Kami minta kepada pihak terkait yang memiliki kewenangan untuk mengaudit secara menyeluruh terhadap proyek bangunan tersebut, termasuk pemeriksaan kualitas bahan, proses pembangunan, dan kepatuhan terhadap standar konstruksi yang berlaku." Kata Rahman.
Rahman juga mendesak pihak terkait agar melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti kegagalan struktur, seperti campuran beton yang berongga, berpori, atau tidak kuat, yang menunjukkan penggunaan bahan di bawah standar.
"Kita ingin proyek yang dibangun dari uang rakyat ini dapat bermanfaat dengan baik dan tak merugikan negara maupun masyarakat. Sebelum proyek ini dilanjutkan untuk di ketahap penyelesaian agar pihak kementerian agama wilayah Sulawesi Selatan sebagai sumber anggaran dari proyek tersebut untuk turun dalam melakukan investigasi guna tidak terjadi masalah dikemudian hari," tegas rahman.
Terpisah Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid yang berusaha dihubungi iNews.id, Kamis (6/11/2025) belum berhasil. Pesan konfirmasi yang dilayangkan iNews.id belum ada jawaban.
Sumber Berita : iNews. id








