Ketua Panitia Silatnas, Abidin Wakur, menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya menjadi ajang temu kangen antar keluarga besar, tetapi juga sarana untuk memperkuat identitas dan asal-usul keturunan melalui penyusunan silsilah atau nasab.
“Acara ini menjadi ajang temu keluarga besar dari berbagai penjuru daerah, mempererat kembali tali persaudaraan sekaligus mengenang nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur kita,” ujar Abidin.
Rangkaian Acara Silatnas
Seluruh kegiatan Silatnas dipusatkan di Kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat. Berikut susunan agenda kegiatan selama dua hari pelaksanaan:
Sabtu, 12 Juli 2025
Penyambutan peserta dan tamu
Pembukaan resmi kegiatan
Laporan Ketua Panitia
Selayang pandang tentang keturunan La Patau
Sambutan dari unsur pemerintah
Pembacaan doa
Pementasan drama tradisional "Teater Tobonga"
Bedah buku sejarah La Patau dan keturunannya
Penampilan puisi dan lagu
Minggu, 13 Juli 2025
Penjelasan dan penguatan silsilah keturunan
Perkenalan antar rumpun keluarga
Pembentukan wadah kekerabatan dan pemilihan pengurus
Pembacaan hasil pembentukan pengurus dan rekomendasi
Doa penutup
Silaturahmi Nasional ini juga menjadi titik awal pembentukan organisasi keluarga besar Wija La Patau sebagai wadah pemersatu dan pelestari budaya, sekaligus upaya menanamkan kembali jati diri sebagai bagian dari trah sejarah Bugis di Sulawesi Selatan.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk tokoh adat dan pemerintah setempat yang turut hadir dalam pembukaan.
“Ini bukan sekadar reuni keluarga, tapi juga peristiwa budaya yang menghidupkan kembali semangat kekerabatan, kearifan lokal, dan sejarah panjang yang menjadi kebanggaan kita bersama,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Dengan mengusung tema kebersamaan dan pelestarian nilai budaya, Silatnas Wija La Patau di Manipi diharapkan menjadi agenda berkelanjutan yang memperkuat tali silaturahmi lintas generasi di masa mendatang.
#ArungBundu #TrahBuluTana #SilatnasLaPatau #SinjaiBarat2025