“Kalau tidak salah, sudah hampir sepekan beras kosong di toko-toko. Kalaupun ada, harganya naik Rp10 ribu per kanduk dari harga sebelumnya,” keluh Faisal, warga Belopa, Kamis (17/7/2025).
Hal senada diungkapkan oleh seorang pedagang sembako di Pasar Lama Belopa yang mengaku sudah empat hari tidak menerima kiriman beras dari distributor.
“Kalau ada, jumlahnya sedikit dan harganya langsung naik. Stok cepat habis,” ujar pemilik toko tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Luwu, Ruslang, mengakui bahwa penyebab utama kelangkaan beras adalah belum adanya penyaluran dari Perum Bulog Cabang Palopo.
“Memang belum ada penyaluran ke pedagang. Beras masih tersimpan di gudang Bulog setelah dilakukan penyerapan gabah secara besar-besaran,” ungkap Ruslang.
Ia menambahkan, pihaknya telah membahas persoalan ini dalam rapat bersama Bulog pada 5 Juli lalu yang dipimpin langsung oleh Bupati Luwu, Patahudding.
“Dalam rapat itu, Bulog menyatakan siap mendistribusikan beras jika sudah mendapatkan petunjuk resmi dari Bulog Pusat,” jelasnya.
Sementara itu, Pimpinan Bulog Cabang Palopo, Hadir Alamsyah, yang dikonfirmasi terkait persoalan ini belum memberikan tanggapan.
Di tengah situasi yang makin pelik, masyarakat berharap pemerintah dan Bulog segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan dan menstabilkan harga beras di pasaran.(**)