Final kategori putra berlangsung sengit, berakhir dengan skor imbang 6-6 di waktu regulasi. Pertandingan ini berlangsung dalam tempo tinggi, dengan kedua tim saling mencetak gol tanpa pernah terpaut lebih dari satu angka.
Austria bermain berisiko di area pertahanannya sendiri, yang dimanfaatkan oleh Jerman untuk mencetak gol. Fabian Unterkircher tampil gemilang dengan mencetak empat gol bagi Austria, tetapi itu belum cukup untuk menghindarkan timnya dari kekalahan. Di sisi Jerman, Ben Hasbach—yang dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Turnamen—menyumbang gol, sementara kiper Joshua Onyekwue Nnaji tampil gemilang dan dinobatkan sebagai Kiper Terbaik Turnamen.
Pertandingan semakin dramatis menjelang akhir waktu regulasi. Unterkircher menyamakan skor untuk Austria di menit ke-36, sebelum kiper Austria, Mateusz Szymczyk, melakukan penyelamatan krusial yang menggagalkan peluang Jerman untuk menang. Dua menit menjelang bubaran, Unterkircher hampir membawa Austria unggul, tetapi tendangannya membentur tiang gawang. Laga pun berlanjut ke adu penalti, di mana Jerman tampil lebih tenang dan berhasil mengamankan kemenangan, merebut kembali trofi yang terakhir mereka menangkan pada 2011.
"Ini bukan untuk saya, ini untuk seluruh tim," ujar Pemain Terbaik Pertandingan Paul Dösch setelah laga. "Luar biasa melihat apa yang telah kami lakukan selama 10 hari terakhir."
Sementara itu, final kategori putri berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk Polandia. Kapten Marlena Rybacha memberikan umpan luar biasa yang dimanfaatkan oleh Amelia Katerla untuk mencetak gol kemenangan pada menit ketiga.
Polandia sempat memiliki peluang emas untuk menggandakan keunggulan di menit ke-16 dan ke-18, tetapi kiper Austria, Michaela Streb, berhasil menggagalkan kedua peluang tersebut. Di sisi lain, kiper Polandia, Marta Kucharska, tampil impresif dengan beberapa penyelamatan penting, termasuk saat menggagalkan tendangan penalti dan serangan dari tendangan penjuru di akhir babak pertama.
Austria terus meningkatkan tekanan di babak kedua, bahkan menarik keluar kipernya dalam tiga menit terakhir untuk menambah daya serang. Mereka nyaris menyamakan kedudukan, tetapi Kucharska melakukan penyelamatan krusial di detik-detik terakhir, memastikan kemenangan Polandia dan gelar juara dunia pertama mereka.
Baik Rybacha maupun Kucharska dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Bersama bagi tim Polandia, sementara Rybacha juga meraih penghargaan sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia. "Ini terasa luar biasa. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa kami percayai, bahwa kami telah menjadi juara dunia," ujar Rybacha. "Kami telah membuat sejarah untuk hoki Polandia."
Penghargaan Piala Dunia Indoor Hockey Kroasia 2025
Kategori Putra:
- Pemain Muda Terbaik: Ben Hasbach (Jerman)
- Kiper Terbaik: Joshua Onyekwue Nnaji (Jerman)
- Top Skor (20 gol): Philippe Simar (Belgia)
- Pemain Terbaik: Mustapha Cassiem (Afrika Selatan)
Kategori Putri:
- Pemain Muda Terbaik: Reese d’Ariano (Amerika Serikat)
- Kiper Terbaik: Somlak Suttiprapa (Thailand)
- Top Skor (14 gol): Ines Wanner (Jerman)
- Pemain Terbaik: Marlena Rybacha (Polandia)
Peringkat Akhir Piala Dunia Indoor Hockey 2025
Putri:
- Polandia
- Austria
- Ceko
- Jerman
- Belgia
- Namibia
- Amerika Serikat
- Thailand
- Afrika Selatan
- Australia
- Selandia Baru
- Kroasia
Putra:
- Jerman
- Austria
- Afrika Selatan
- Belgia
- Polandia
- Australia
- Iran
- Namibia
- Kroasia
- Argentina
- Malaysia
- Trinidad & Tobago
Dengan hasil ini, Polandia mencatat sejarah baru di kategori putri, sementara Jerman kembali menunjukkan dominasinya di kategori putra. Austria, meskipun gagal mengawinkan gelar, tetap menunjukkan performa impresif sepanjang turnamen.
Piala Dunia Hoki Indoor FIH 2025 membuktikan ketatnya persaingan di level dunia, dengan berbagai tim yang menunjukkan peningkatan performa signifikan sepanjang turnamen ini.(*)