Mengusung tajuk “Special Malam Ini & Malam Takbiran”, pamflet tersebut dinilai sebagian kalangan kurang sensitif terhadap momen keagamaan yang seharusnya diisi dengan ibadah dan refleksi spiritual. Reaksi pun muncul dari masyarakat yang menilai promosi tersebut berpotensi mengganggu kekhusyukan malam suci menjelang Iduladha.
“Kami merasa kecewa. Malam takbiran adalah malam ibadah, bukan hiburan. Kami harap pelaku usaha bisa lebih bijak,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Bidang Trantibum Satpol PP Luwu, Ilham, saat dikonfirmasi pada Rabu (4/6/2025), menyebutkan bahwa meski belum ada Perda khusus yang mengatur operasional tempat billiard, pihaknya telah menyampaikan imbauan agar tempat hiburan tidak buka hingga larut malam, apalagi di malam keagamaan.
“Kami sudah pernah lakukan sosialisasi agar tidak buka sampai pukul 03.00 dini hari,” ujarnya.
Ilham juga menyebutkan bahwa ke depan Satpol PP akan mengundang seluruh pengusaha billiard untuk duduk bersama menyepakati batas jam operasional yang lebih tertib dan sesuai norma lokal.
Menanggapi sorotan tersebut, pihak Owner Rocksfour Billiard Saat dikonfirmasi redaksi iinfo terkini melalui sambungan telepon, owner menyampaikan bahwa informasi dalam pamflet tersebut hanyalah rencana awal yang belum pernah dijalankan.
“Kami mohon maaf atas kesalahpahaman ini. Banner itu hanya rencana awal dan belum sempat kami realisasikan. Saat ini semua banner sudah kami tarik, dan kegiatan kami berjalan seperti biasa, tidak ada acara khusus malam takbiran,” jelasnya. Rabu (4/6)
Pihak Rocksfour juga menegaskan bahwa tidak ada niat sedikit pun untuk mengganggu kekhusyukan malam keagamaan atau menyinggung nilai-nilai agama.
“Kami menghormati penuh malam takbiran dan semua nilai religius masyarakat. Tidak ada maksud menjadikan momen itu sebagai ajakan hiburan. Ini murni kekeliruan dalam komunikasi promosi,” tambahnya. (Tim/Red)